Calculating Infinity Game Online Game Online Buat PC Yang Ringan Dijamin Ga Ngelag

Game Online Buat PC Yang Ringan Dijamin Ga Ngelag


Game Online

Game online merupakan salah satu hal yang mendefinisikan adat istiadat gaming modern, dan dewasa ini ada banyak sekali game online yang bisa kita mainkan di waktu luang. Yang sering menjadi situasi sulit merupakan, perangkat kita tidak siap untuk melaksanakannya. Memang bukan rahasia jikalau game online seperti Genshin Impact atau Apex Legends membutuhkan PC atau notebook dengan spesifikasi yang cukup mumpuni, dan itu yang sering kali membuat para gamer mengurungkan niatnya.

Info baiknya, masih banyak game online lain yang bisa dimainkan tanpa mesti memakai PC atau notebook berspesifikasi dewa. Memang ada sejumlah kompromi yang rolet mesti dilaksanakan, seperti seumpama memakai setelan pembatasan grafis yang paling rendah, melainkan yang penting merupakan bagaimana game-nya tetap bisa berjalan secara lancar. Tanpa perlu berlama-lama, berikut merupakan 15 game online PC ringan yang siap untuk dinikmati di PC ataupun notebook dengan spesifikasi pas-pasan.

1. Dota 2
CPU: Dual-core 2,8 GHz dari Intel atau AMD
RAM: 4 GB
GPU: Nvidia GeForce 8600/9600 GT, ATI/AMD Radeon HD 2600/3600
Storage: 15 GB
OS: Windows 7

Dikala baru pertama memainkannya, Dota 2 mungkin akan terasa sulit. Pada kenyataannya, game semacam ini memang tidak diciptakan untuk bisa dikontrol cuma dalam waktu semalam. Ketekunan dan keinginan untuk terus belajar jauh lebih penting di Dota 2 ketimbang spesifikasi PC yang kita pakai.

Buat aku pribadi, tenaga tarik utama Dota 2 merupakan bagaimana semua hero yang tersedia bisa dimainkan sepenuhnya secara cuma-cuma, termasuk yang baru saja dirilis belum lama ini, Primal Beast. Selagi menunggu client game-nya diunduh, Anda juga bisa membaca sejarah panjang Dota 2 beserta turnamen akbarnya di sini.

2. League of Legends
CPU: Intel Core i3-530 atau AMD A6-3650
RAM: 2 GB
GPU: Nvidia GeForce 9600 GT, AMD Radeon HD 6570, Intel HD 4600
Storage: 16 GB
OS: Windows 7

Seperti halnya Dota 2, League of Legends (LoL) juga lebih menuntut ketangkasan bermain ketimbang spesifikasi PC. Dengan kata lain, ketimbang memaksa memakai setelan pembatasan grafis yang lebih baik, jauh lebih penting Anda melowongkan waktu untuk mempelajari dan merajai champion demi champion yang tersedia.

Satu hal yang betul-betul menarik dari LoL merupakan lore-nya. Sedangkan aspek ini sama sekali tidak punya pengaruh terhadap gameplay-nya, melainkan setidaknya ini bisa menjadi modal bagi pengembangnya (Riot Games) untuk mengadaptasikan LoL ke berjenis-jenis media lain. Sekiranya Anda belum pernah mengenal LoL sebelumnya, coba tonton dahulu serial animasinya, Arcane, siapa tahu Anda jadi tertarik untuk mencoba game-nya setelah itu.

3. SMITE
CPU: Intel Core 2 Duo 2,4 GHz atau AMD Athlon X2 2,7 GHz
RAM: 4 GB
GPU: Nvidia GeForce 8800 GT
Storage: 30 GB
OS: Windows 7 64-bit

MOBA melainkan yang dipersembahkan lewat perspektif orang ketiga ketimbang isometrik, begitulah cara tergampang untuk mendeskripsikan SMITE. Sepintas perbedaan ini kedengarannya remeh, melainkan pada praktiknya SMITE membutuhkan gaya bermain yang betul-betul berbeda ketimbang Dota 2 ataupun LoL. Secara lazim, gameplay-nya terkesan lebih sarat action ketimbang MOBA pada umumnya.

4. Counter-Strike: Global Offensive
CPU: Intel Core 2 Duo E6600 atau AMD Phenom X3 8750
RAM: 2 GB
GPU: VRAM 256 MB
Storage: 15 GB
OS: Windows 7/Vista/XP

Siapa yang tidak kenal game first-person shooter yang satu ini? Sejak zaman warnet dan game center masih mendominasi pemukiman di kota-kota besar di tanah air, game yang lahir dari sebuah mod untuk Half-Life ini sudah menjadi game multiplayer yang luar lazim populer. Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) malahan juga demikian; game ini masih selalu tercatat sebagai salah satu game dengan jumlah pemain terbanyak di Steam, malahan di tahunnya yang ke-10 ini.

Buat yang tertarik dengan sejarah game Counter-Strike, Anda bisa membacanya di tulisan ini. Bagi yang lebih tertarik dengan sejarah skena esport-nya di Indonesia, silakan mampir ke link berikut.

5. Valorant
CPU: Intel Core 2 Duo E8400 atau AMD Athlon 200GE
RAM: 4 GB
GPU: Intel HD 4000 atau AMD Radeon R5 200
Storage: 20 GB
OS: Windows 7

Valorant memang baru hadir di tahun 2020, akan melainkan itu bukan berarti Anda perlu memakai PC atau notebook dengan spesifikasi yang betul-betul modern untuk bisa menjalankan hero shooter besutan Riot Games ini. Game-nya boleh digarap memakai Unreal Engine 4, melainkan Riot sudah memakai modifikasi yang cukup ekstensif demi menetapkan game-nya bisa berjalan lancar di PC kentang sekalipun.

6. Team Fortress 2
CPU: 1,7 GHz
RAM: 512 MB
GPU: AMD Radeon X1600
Storage: 15 GB
OS: Windows 7/Vista/XP

Dirilis di tahun 2007, Team Fortress 2 hingga sekarang masih mempunyai player base yang tergolong cukup besar. Buat yang tidak pernah tahu, ini merupakan game first-person shooter garapan Valve dengan sembilan character class yang bisa dipilih beserta balancing yang ciamik. Humor juga mengontrol peranan penting dalam Team Fortress 2, yang mungkin sudah cukup nampak dari art style-nya yang terkesan jenaka.